Malang, Jawa Timur – Kegiatan Berbagi Takjil Akbar 2025 yang digelar di depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang pada Minggu (23/3) mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan profesional hukum.
Salah satu yang turut hadir dalam acara ini adalah Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum “Dalu Prasetiyo & Partner”, yang menunjukkan komitmennya dalam mendukung kegiatan sosial di bulan Ramadan.
Dalu Prasetiyo menyampaikan bahwa kehadiran mereka dalam acara ini bukan hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, tetapi juga sebagai wujud nyata bahwa dunia hukum juga memiliki peran dalam mendukung gerakan sosial dan kemanusiaan.
“Kami melihat kegiatan ini sebagai momen yang sangat baik untuk berbagi kepada sesama, terutama di bulan Ramadan. Selain fokus dalam bidang hukum dan advokasi, kami juga ingin berkontribusi dalam aksi-aksi sosial yang bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Dalu.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Zakat Sahabat Mustahiq Malang Raya bekerja sama dengan Komunitas Jumat Berkah Kemenag Kabupaten Malang ini diikuti oleh lebih dari 26 komunitas dan lembaga. Ribuan paket takjil dibagikan kepada masyarakat yang melintas, menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi dari berbagai pihak.
Selain dihadiri oleh komunitas sosial dan pengusaha, acara ini juga mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua DPC GANN Malang Raya, Dwi Indrotito Cahyono, SH, serta Hanna Farichatul Fauziah, Founder Galeri Batik Daha dan Sandination Youth Ambassadors Jatim.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa berbagai elemen masyarakat, termasuk para profesional hukum, bisa bersama-sama berkontribusi untuk hal positif. Semoga aksi ini bisa terus berlanjut dan semakin banyak pihak yang ikut berpartisipasi di tahun-tahun mendatang,” tambah Dalu.
Dengan adanya dukungan dari berbagai sektor, termasuk komunitas, pengusaha, dan profesional hukum, Berbagi Takjil Akbar 2025 semakin menegaskan bahwa kepedulian sosial adalah tanggung jawab bersama. Ini menjadi bukti bahwa Ramadan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga momentum untuk berbagi dan memperkuat solidaritas di tengah masyarakat. (*)
